OLEH IBRAHIM ABDULLAH (dari Isa a.s. dalam Al-Qur’an)
5:47 Hendaklah pengikut Injil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah mereka itulah orang fasik.
Kata “diturunkan” muncul dua kali dalam pernyataan yang pendek ini, dan keduanya mengacu kepada Injil sebagai sesuatu yang diturunkan Allah. Kata “diturunkan” juga dipakai sehubungan dengan Taurat di QS 5:44. Tidak menaati apa yang diturunkan Allah adalah suatu kefasikan.
Tapi sekarang kita mempunyai masalah serius, karena menurut banyak sarjana teks yang ada sekarang yang disebut orang Kristen sebagai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah palsu dan teks yang asli kebanyakannya sudah hilang. Jika demikian, bagaimana mereka dapat “memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah”?